Malam itu aku merasakan sesuatu yang janggal di fikiran, entah darimana datangnya tapi dia menghantarkan berita buruk bagi kehidupan. Pagi hari aku dan supirku berangkat meninggalkan rumah menuju kantor ditemani sapa dan bekal dari istri tercinta. Naas sudah perjalanan itu saat mobil yang membawaku mengalami kecelakaan, remuk badan terhimpit mobil dan darah bercucuran di kujur tubuhku. Dunia berubah menjadi fantasi dari ketidakpastian antara realita dan mimpi saat aku terbangun di dunia yang sudah berbeda. Aku bertanya-tanya apakah ini sudah berakhir, kuberanikan membuka mata secara perlahan dan melihatnya. Nampak sambutan tangan dari seorang gadis muda menarik diriku kembali bangkit. “ini adalah alam senzu, alam bagi mereka yang terpilih untuk dapat kembali hidup secara murni melalui jalan penebusan dosa. Alam bagi mereka yang telah mati namun tidak mati seutuhnya” Pertualanganku dimulai bersamanya mengarungi lembah iblis dan dewata. Menerima takdir sebagai bocah dalam ramalan yang menaklukan lima monster terkuat untuk memperoleh pecahan batu pancawarna membuka kunci portal ke dunia manusia.